Senin, 28 Juli 2014

jurnal refleksi minggu ketiga - STP pada SAU

hallo, pada jurnal refleksi mengenai STP, saya akan melanjutkan analisis saya pada tempat wisata, Saung Angklung Udjo. dimana SAU ini telah saya analisis pada jurnal refleksi minggu kedua yakni sebatas analisis SWOT. namun, di minggu ketiga ini mengenai materi STP (segmenting, Targeting and Positioning) saya akan analisis dari sisi segmentasi saja pada tmepat wisata Saung Angklung Udjo.. berikut analisis yang telah saya lakukan...



Saung Angklung Udjo (SAU) merupakan salah satu objek wisata budaya yang ada di Bandung. Didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan istrinya Uum Sumiati, dengan maksud untuk melestarikan dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda. SAU menjadi sebuah tempat tujuan wisata yang cukup digemari karena kekentalan budaya yang bisa dirasakan oleh wisatawan yang berkunjung. SAU telah menjadi laboratorium pendidikan, sanggar dan pertunjukan seni, sekaligus sebagai objek wisata budaya khas daerah Jawa Barat.

Segmentasi

Segmentasi pasar, yaitu usaha pemisahan pasar pada kelompok-kelompok pembeli menurut  jenis-jenis produk tertentu dan yang memerlukan bauran pemasaran tersendiri. Perusahaan  menetapkan berbagai cara yang berbeda dalam memisahkan pasar tersebut, kemudian mengembangkan profil-profil yang ada pada setiap segmen pasar, dan menilai daya tarik masing-masing segmen-segmen pasar. Dengan ini Saung Angklung Udjo melakukan segmentasinya berdasarkan usia, wilayah, dan gaya hidup masyarakat. Dimana segmen pasar SAU yaitu untuk semua kalangan. Dimulai dari anak-anak, pelajar, mahasiswa, penduduk yang berkunjung dari daerah local maupun manca Negara serta gaya hidup masyarakat yang gemar dalam pelestarian budaya local salah satunya budaya Sunda ini.
Berikut merupakan beberapa segmen pasar dari Saung Angklung Udjo :

1.   Geografi
Segmentasi geografi akan membagi pasar ke dalam beberapa bagian geografi yang berbeda-beda seperti negara, negara bagian, wilayah, kota, dan desa. Perusahaan akan beroperasi pada satu atau beberapa area geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan. Dimana letak Saung Angklung Udjo ini adalah di Tatar Parahyangan kawasan Bandung Timur, SAU menjadi satu-satunya tempat wisata yang bisa merasakan kebudayaan Sunda, tempat yang tepat untuk menikmati keunikan dari dominasi bambu, dimulai dari interior dan lansekap sampai dekorasi dan gemerincingnya suara alat bambu. Jumlah pengunjung tempat ini sangat banyak dimana berasal dari luar daerah seperti Bogor, Jakarta, bahkan turis yang berasal dari manca Negara.

2.   Demografi
Dalam segmentasi demografi, pasar dibagi menjadi grup-grup dengan dasar pembagian seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendekatan, tingkat pendidikan, dan agama. Dalam hal ini Saung Angklung Udjo menempatkan sasaran nya pada semua kalangan baik usia muda maupun orangtua, namun SAU lebih mentargetkan sasarannya kepada usia muda seperti pelajar. Karena SAU ini bukan hanya memperlihatkan pertunjukan tetapi terdapat education menarik mengenai pelestarian dari budaya Sunda itu sendiri yang membuat masyarakat tertarik untuk berkunjung dan mempertontonkannya.

3.   Psikografi
Konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup. Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia, penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam merespon suatu stimuli pemasaran. Dalam hal ini SAU menganalisis segmennya berdasarkan gaya hidup masyarakat, dimana kebanyakan remaja saat ini yang menyukai trend atau life style nya masing-masing. Maka SAU mempertunjukan kombinasi music tradisional dengan modern yang mendominsikan pengunjung yang menyukai akan hiburan pertunjukan, masyarakat yang menyukai alat music dan menjadikannya hobby, serta masyarakat yang mencintai akan budaya local Sunda. Sehingga SAU juga dapat menarik pengunjung untuk ikut serta dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Sunda.

Tidak ada komentar: