Senin, 13 Oktober 2014

titik kelam.

Ada saatnya saya ingin berteriak meluapkan segala amarah yang menggebu di dada. Tidak peduli orang mau bilang apa, yang jelas saya hanya ingin meluapkan kebencian saya dengan kamu. Orang-orang diluar bilang saya gila, tapi saya tidak peduli. Saya memang sudah gila, hidup bersama laki-laki yang tak pernah menghargai saya walaupun sebesar biji zarrah. Saya lelah menghadapi semua ini. Ingin lenyap dari muka bumi, salah satunya mungkin dengan bunuh diri. Ah, tapi saya masih ingat padaMU Tuhan. Atau bisakah kau mengambil ajal saya hari ini? Kalo belum waktunya tolong pindahkan saya ke belahan dunia yang tidak berpenghuni. agar saya dapat berteriak sekuat-kuatnya.
*curhatan hati seorang perempuan di pagi hari.

dan, dan, dan, dan Saya hanya terdiam menyaksikan peristiwa pagi ini dan mencoba membaca rencana indahmu ya rabb. Pagi ini akan tetap selalu menjadi titik hitam dalam kanvas hidup saya. Seputih apapun warna yang saya coba berikan, titik itu akan selalu kelam. Saya mulai merangkai kata-kata, mendefinisikan arti kehidupan dan peran saya sebagai manusia dalam hidup ini.

Tidak ada komentar: