terasa makin jauh perjalanan
langkah berat memikul beban
ada yang tak tahan lalu berbelok ke kanan
ada yang tak mampu lalu tertinggal di jalan
ada yang takut lalu berbalik ke belakang
berdiri tegak di atas jembatan
di langit bintang-bintang berkedipan
terlintas dihati berbagai pertanyaan
mengapa harus berbicara tentang tembok Berlin
sebagai tebok ideologi dan kemanusian,
bukankah di negeriku berdiri tembok yang lebih tinggi
yang menghadang si kaya dan si miskin
memisahkan keluarga istana dan rakyat awam,
mengapa berbicara runtuhnya sosialisme ertim
padahal di negeriku hak bicara pun tidak terjamin
siapapun boleh kagum pada gemulai ombak di pantai
namun aku lebih terharu pada dokterandes jadi nelayan
siapapun boleh kagum pada kicau burung menjelang pagi
namun aku lebih terharu pada bibi penjulang bakul
yang setiap hari mengitari desa
untuk menghidupkan keluarga
malam memancing kesepian
di langit bintang-bintang berkedipan
aku masih terus dalam perjalanan
menjelajahi benua mengarungi lautan
Chalik Hamid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar